Apakah itu Leukimia?
Leukimia adalah kanker yang menyerang sumsum tulang belakang. Sumsum tulanglah yang biasanya memproduksi sel darah putih, sel darah merah, serta trombosit. Leukimia terjadi saat proses produksi yang normal ini terganggu. Gangguan tersebut akan menyebabkan terjadinya sel-sel sumsum muda yang disebut “leukemic blasts“. Sel “leukemic blast“ ini kemudian akan mengalahkan jumlah sel-sel sumsum normal yang menyebabkan berkurangnya sel darah yang normal.
Apakah Penyebabnya?
Walau telah diketahui beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan leukimia, namun seringkali sulit untuk secara pasti mengetahui penyebab leukimia pada kebanyakan pasien. Faktor resiko umum yang paling dikenal adalah paparan radiasi (misalnya Marie Curie, ilmuwan yang menemukan radiasi, meninggal akibat leukimia), bahan-bahan kimia tertentu, (seperti Benzena), dan beberapa jenis cacat genetik (misal, Down Syndrome) dan beberapa virus. Leukimia juga dapat terjadi pada pasien yang telah menerima beberapa jenis pengobatan kemoterapi tertentu.
Gejala-gejala
Gejala-gejala pada penderita leukimia pada umumnya terkait dengan terjadinya gangguan fungsi normal sumsum tulang belakang. Sebagai akibat dari anemia (kekurangan sel darah merah) akan mengacu pada kesulitan bernafas, pening, sakit kepala serta letih lesu. Tetapi, gejala tersebut bisa saja timbul akibat anemia dengan penyebab lain.
Bengkaknya kelenjar getah bening, penggelembungan perut akibat membesarnya limpa, sering terjadi infeksi, demam yang datang berulang- ulang serta keringat di malam hari seringkali dikaitkan dengan jumlah sel darah putih yang berada di atas batas normal. Kadangkala, juga terdapat gejala seperti rasa sakit pada tulang.
Terjadinya pendarahan seperti gusi berdarah, sering mimisan, memar- memar dan bintik merah (pendarahan di bawah kulit) sering dikaitkan dengan rendahnya jumlah trombosit dalam tubuh.
Terkadang gejala umum yang timbul hanya berupa perasaan kurang enak badan, hilangnya nafsu makan serta hilangnya berat badan secara drastis.
Diagnosa
Diagnosa harus dipastikan melalui tes darah dan pemeriksaan sumsum tulang belakang. Tes darah yang diperlukan disebut “Full Blood Count“ (FBC) atau “Complete Blood Count“ (CBC). Prosedur ini umumnya akan menunjukkan tingginya jumlah sel darah putih dan biasanya juga terdiri dari sel darah putih muda, atau lebih sering dikenal sebagai sel blast. Jumlah sel darah merah akan rendah
(dikenal sebagai Anemia) dan jumlah trombosit juga biasanya rendah (dikenal sebagai “Trombocytopenia“).
Akan tetapi, tes diagnosa yang menentukan adalah pemeriksaan sumsum tulang belakang. Prosedur ini dapat berupa aspirasi dan biopsi, namun akhir-akhir ini , contoh sumsum juga akan melalui tes-tes khusus seperti aliran sitometri arus (“ ow cytometry“), analisa sitogenik dan penanda molekul khusus. Aspirasi dan biopsi biasanya berfungsi untuk memastikan diagnosa leukimia sedangkan tes-tes khusus lainnya memberikan kita informasi tambahan yang memperjelas subtipe leukimia dengan lebih akurat serta indikasi prognosis.
Tahapan/Perkembangan
Untuk leukimia, penahapan tidak berlaku kecuali untuk Leukimia Limfositik Kronik (atau dikenal sebagai “Chronic Lymphocytic Leukemia”). Identi kasi subtipe leukimia menjadi sangat penting karena dapat membantu menentukan agresi tas yang mana akan mempengaruhi pilihan pengobatan dan prognosis.
Pengobatan
Pengobatan leukimia tergantung pada tipe/subtipe leukimia yang diderita. Ada beberapa pilihan modalitas pengobatan yang terdiri dari kemoterapi, terapi biologis, imunomodulator, pencangkokan sel punca, serta radioterapi.
Untuk layanan bantuan ke rumah sakit Singapura silahkan hubungi kami di (62) 61 452 8989
Juga dapat mengunjungi kami di Jalan S.Parman no. 103/317-A Medan 20153, Indonesia